Seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Sebuah angan-angan yang mungkin terlalu tinggi bagi seorang Dhany Iswara yang hanya seorang pemuda biasa. Jujur saya tidak berani dan takut mengucapkan kalimat ” Seandainya saya menjadi anggota DPD RI ” Karena apa ? menjadi seorang anggota DPD RI bukanlah sekedar gelar atau jabatan semata, tapi itu merupakan amanah yang sangat luar biasa besar yang diberikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan amanah tersebut harus kita pertanggung jawabkan hingga akherat nanti, itulah sebab mengapa saya tidak berani mengatakan seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Tapi jika saya dipaksa untuk berkhayal seandainya saya menjadi seorang anggota DPD RI hal pertama dan yang paling saya utamakan adalah rakyat, yang kedua adalah rakyat, sedangkan yang terakhir adalah rakyat. Karena apa? Karena rakyatlah yang memilih kita, rakyatlah yang memberikan amanah untuk kita, dan rakyatlah yang terkena imbas dari kebijakan kita.
Adilkah jika rakyat yang telah memilih kita hidup sengsara, sementara kita yang dipilih hidup berkecukupan dengan semua fasilitas yang kita peroleh dari rakyat yang hidupnya sengsara tadi. Adilkah ?
Tapi jika sekali lagi saya dipaksa untuk berkata seandainya saya menjadi anggota DPD RI, hal pertama yang akan saya lakukan adalah memperbaiki kualitas sumber daya menusia khususnya para pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia. Karena merekalah yang nantinya menentukan arah dan tujuan bagi bangsa Indonesia saat ini. Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD RI
Caranya bagaimana ? Menyediakan akses internet gratis, kalo tidak bisa gratis ya paling tidak akses internet murah dan berkualitas. Kenapa Internet ? Tidak perlu saya jelaskan panjang lebar, karena internet merupakan senjata terampuh untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi di seluruh penjuru dunia dengan waktu yang singkat (itupun kalo koneksinya nggak lemot).
Sebagai seorang blogger sekaligus mahasiswa, yang selalu membutuhkan akses internet, jujur saya akui biaya akses internet di Indonesia cukup mahal bagi kantong seorang anak kos-kosan seperti saya. Dan hal tersebut membuat saya iri dengan akses internet yang disediakan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Memang benar, banyak profider di Indonesia yang menyediakan paket internet murah, tapi bagaimana dengan kualitasnya ? Baik jika kita membeli paket yang mahal, tapi sangat buruk jika kita membeli paket yang murah. Sama saja bohong.
Nantinya jika seandainya saya menjadi anggota DPD RI saya akan membuat sebuah kebijakan mengenai biaya akses internet di Indonesia. Kebijakan tersebut akan berisi keharusan sebuah profider untuk menyediakan akses internet murah agar bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Dan saya akan menghimbau masyarakat untuk menggunakan profider layanan akses internet asli dari Indonesia. Alasannya cuma satu, kenapa kita harus menguntungkan negara lain sementara kita bisa menguntungkan negara sendiri. Betul ? Kebijakan Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD RI
Saya sendiri heran dengan para pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia, mengapa mereka malah senang menggunakan profider asing yang justru menguntungkan bangsa lain dan mengapa tidak menggunakan profider lokal saja yang menguntungkan bangsa sendiri. Dari yang saya tahu, tarif profider asing memang agak sedikit murah, tapi yang ingin saya tanyakan dimana Nasionalisme kita?
Coba bayangkan jika hal tersebut terus terjadi maka tak butuh waktu yang lama bangsa Indonesia akan dimonopoli oleh perusahaan asing. Dan itu sama saja dingan penjajahan tapi secara tidak langsung.